Staying Back Lover

                “text me if you wanna call me”

                Status BBM temen satu SD di SDN 2 Krida Utama padalarang bener-bener mampu menggerakkan niat hatiku untuk menemani kegalauannya pagi itu.

                “berapa nomernya….., sini biar aku telpon… “

                Tak pelak, kurang dari lima menit BBM ku dibalas dengan berisikan nomor ponsel dan sebuah pertanyaan sapaan, kamu apa kabar?

                “kamu kenapa….?”

                “gak pa2… Cuma lagi ada masalah dikit ama tunangan… “

                Hampir habis dua jam waktu, percakapan pagi itu belum juga usai. Linda, gadis sunda nan rupawan serta segudang curahan hatinya itu benar-benar melarutkan nuansa hatiku… dan menancapkan rasa suka yang mendalam.

                Hari ini adalah tepat seminggu setelah percakapan indah pagi itu… dan weekend ini adalah tepat pertama kali kita jalan bareng dengan menyandang status yang berbeda. Kalo sebelum-sebelumnya Cuma bisa jalan bareng saat reunian, itupun bareng sama anak-anak yang lain… kalo sekarang bisa jalan bareng tanpa ada batasan waktu dan terganggu dengan yang lainnya. Entah apa rasa hati saat melalui masa-masa itu… status pertunangan yang telah dia sandang saat itu tak sedikitpun meluluhkan hati ini untuk meyulutkan api asmara padanya.

 “Toh, masih tunangan ini… semua hal masih bisa terjadi kan?”

Bisikan hati yang selaras dengan nafsu dan logika selalu datang menemani… entah itu dari iblis atau dari malaikat… yang jelas semua masih terasa indah.

tiga minggu sudah berlalu saat peresmian hubungan kami, 130 km perbedaan jarak antara Jakarta-bandung tak mampu sedikitpun melemahkan semangatku untuk pulang seminggu sekali. Mamah dirumah sampe heran… gak biasa anaknya rajin pulang tiap minggu… biasanya juga sebulan sekali. tiga minggu peresmian, dan selama itu pula aku gak pernah menanyakan status dia dan tunangannya sejauh ini. Tak pelak, hatipun tergerak untuk tau dan bertanya. “Wajar kan… aku dan hatiku butuh sebuah kejelasan”.

“Udah enggak kok yang… aku lebih memilih kamu, dia orangnya kasar… suka maen tangan”

                Perasaan senang, lega, gembira, haru, bercampur bak jus buah… kata-kata singkat itu benar-benar memberikan kesejukkan dalam relung dan fikiran.

                “njiir…. Itu sapa ris?, geulis pisan euy!” sorak-soray temen-temen kantor menggoda aku dan linda saat acara resepsi pernikahan salah satu teman kantor di bandung setidaknya sedikit meningkatkan derajat kelaki-lakian ku diantara mereka. Kharis, selama ini yang mereka kenal ada sang raja galau yang selalu berstatus jomblo abadi… tiba-tiba saja menggandeng cewek cantik nan ayu asli made in bandung.

                Ternyata perjalanan backstreet itu memang selalu salah dan selalu akan menemui kegagalan… hampir jalan satu setengah bulan hubungan kami berjalan dengan baik dan harmonis… tak ada angin tak ada hujan juga tak ada kabar tsunami… entah kebosanan dalam hubungan, kekecewaan yang dirasakan atau..entahlah… entah apalagi alasan yang berkecamuk dalam benak saat linda mengabarkan bahwa terpaksa harus kembali menjalin hubungan dengan tunangannya itu…

                “maaf yang… ini kemauan papa”

                Entah ini kenyataan atau sebuah alasan yang dibuat-buat… tapi saat terakhir kali berkunjung kerumahnya untuk ngajakin jalan… kedua orangtuanya tak pernah complain ataupun bertanya macam-macam… tampak raut muka suka dan setuju anak mereka berhubungan dengan ku.

                “Zzzz….. “ dering nada ponselku sentak mengagetkan hati pagi itu… mana banyak kerjaan yang mesti dibereskan hingga siang itu… ternyata dapat telpon dari nomer gak dikenal.

                “halo…. Ini kharis ya?”  sentak nada amarah terdengar lantang dari lawan bicara waktu itu. Bukannya jawab salam… malah bentak-bentak gak jelas.

                “iya, ini siapa ya?”

                “ini doni, tunangannya linda…, kamu ada hubungan apa sama linda… kalian pacaran?, apa yang udah kalian lakukan berdua sejauh ini…”

                Intrograsi dengan nada lantang itu memulai percakapan panas pagi… entah tsunami cetar membahana dari mana… seorang laki-laki yang mengaku tunangan linda,… mulai memaki-maki gak jelas. Benar-benar cobaan berat yang datang tiba-tiba… hati berusaha untuk tenang dan sabar.

                Sudah hampir seminggu ini telpon dari nomer yang sama datang… menanyakan perkara-perkara yang tak enak ditelinga… bukan tak ingin untuk tidak menghiraukan dengan tidak menjawab … tapi tak ingin dianggap seorang yang pengecut dan penghindar dari masalah. Aku putuskan untuk menemui mereka berdua saat pulang ke bandung weekend ini. Ini dengar langsung dari linda… stetmen-stetmen ngawur apa saja yang telah ia utarakan selama ini.

                Selang satu jam sebelum waktu janji pertemuan kami bertiga itu dibuat…. Dengan tiba-tiba linda telpon… dengan nada bicara lantang dan kasar yang benar-benar bukan sosok dirinya yang aku kenal dulu… maki-makian pun tak pelak ia lontarkan dalam obrolan tersebut. Tak ubahnya dengan tunangannya itu. Ada apa ini sebenarnya… sosok dan pribadi mana yang salah antara kita bertiga. Percapakan lima belas menit itu di penuhi dengan debat sengit… linda memaksa bahwa pertemuan itu tak perlu diadakan… dan akupun punya hak untuk melakukan pembelaan tentang masalah ini. Aku yang sekarang bukanlah perebut calon istri orang… kita memulainya atas dasar suka.

                Namun apalah daya… pertemuan itupun urung dilakukan… dan hubungan kamipun kandas begitu saja. Sedih memang, tapi yaa sudahlah… tekad teguh dalam hati bahwa takkan pernah lagi perkara cinta mengusik kebahagiaan di kemudian masa.

Stupidity or Luck

I didn’t know whether I was so stupid about what a girl wanted or I was lucky. There was a girl while I was studying in BFA as an exchange student. I was the only one though from my country, so I didn’t have any chance to speak my language for the whole year. Anyway, she is actually Italian, there were two of them and they both were also exchange student.
One night, I think it was in the middle of the year, which was some when around November to January, and of course was also Friday night, and I decided to come to a party, a small party in Abelie’s place. And yes she is one of them. The party was just for me, her, and one of her friend called Brian, he was like 10 years older than us.
My host mom drove me to her house and when I arrived they were having a Chinese food for their dinner and almost finish. After they’re finished, they actually already had little miss sunshine for us to watch that night. And we went to the downstairs room for the movie. Her host parents actually have a really nice big house. And the basement is where usually the kids hanging out playing stuff. It’s big enough.
Right after the movie finished, as usual we talked about the movie and it was so funny, somehow it made us lough our ass off. And then Abelie offered a drink “Ara, do you want a drink? Coz I’m gonna have a baileys or champagne, which one do you like the most? (With her Italian accent)” “I don’t know Abe, I’m not sure, which one so u think the best?” “They’re both are good actually” “ok then let’s have baileys!” She came with two glasses of baileys in her hands with some ices in it and handled me one of them. And we drank the baileys and chatted drank chatted drank chatted. And after a little while Brian told us that he had to go to his friends for an hour or two.
“yeah Abe, here we’re alone, what r we gonna do?” “idk, lets just talk about something” “ok” “so Ara, have u had sex” “why r u asking me this Abe” “idk I was just curious” “yes I have, u?” (I said that because it is a shame to become a virgin there) “yeah of course I have its good though, what do u think about Sussan? Do u think she had already had sex?” “I’m not sure Abe, I don’t think so” “yeah I think so too, she doesn’t really have any experienced about sex” “hahahhahah, maybe someday she will, with Americans maybe” “ahahahhaha, yeah could be. Ara don’t u miss having sex” “why r u asking?” “just asking, coz u know, when I was in Italy I used to have sex a lot with my boyfriend, and its good. Don’t u miss doin it?” “yeah of course Abe, I miss it, but what can we do? We’re here, exchange student” “why Ara” “yeah coz we’re not allowed to have sex during this year, and if we get caught doin’ it, we’re gonna be deported to our home country, and what are we gonna say to our parents” “yeah, u have the same thoughts with me Ara, we can do anything”. I was like how the hell did I say such things to a girl who was seducing me. I was so dumb; I could’ve had sex with her that night. Crazy baileys.

Image

Pict. Source. http://jonasyat.blogspot.com/2011/02/baileys.html

Untitled

          “bukan karena cinta yang salah, atau keadaan yang tidak memihak… atau masa yang datang tidak tepat, tapi ini bicara masalah takdir… nasib dan garis hidup yang sudah ditentukan… ditentukan oleh sang maha mengetahui segala hal, hal baik dan hal yang buruk, baik yang lalu… yang sedang bahkan yang akan terjadi”

Sore menjelang malam di Palembang.

                “kenapa lo mau nikah ama cowok ini?, secara fisik… setahu gw… dia gak masuk criteria cowok yang lo idam-idamkan dulu”

                “udah lah fian, gw gak munafik bicara soal cinta,.. sekarang gw mikirnya logika aja,.. nikah, hidup mapan… masalah cinta, itu bisa datang belakangan… asalkan dia cinta ama gw… itu udah cukup buat gw… cinta gw ke dia bakal tumbuh seiring berjalannya waktu… itu saja”.

                Pembicaraan ini antara gw dan teman dekat gw sewaktu kuliah di Palembang, satu minggu setelah libur lebaran dan satu bulan sebelum pernikahan mereka. Kita ketemuan, ngobrol, makan, canda-candaan…. Dan berbagi cerita dan kenangan masa lalu. Cantik, putih, mantan model local, berkarakter, high prestige, selera humor bagus, dari keluarga mapan dan terpelajar… ini bener-bener kondisi dia tanpa adanya mark-up sama sekali… setidaknya gw kenal sama bokap dan nyokapnya. Gw speechless ama stetmen dia barusan… bisa-bisanya dia tumbuh sedewasa ini… wajar aja sih.,,  hampir tujuh tahun tak bersua… physically, dia tanpa adanya perubahan dengan yang dulu tetap sempurna dan periang… tapi dari dalam…. Dia adalah wanita yang amat sangat berbeda dengan dia yang kukenal dulu. Wanita memang aneh, berani betul dia mengambil keputusan sebesar ini dalam hidupnya… tanpa didasari rasa kasih sayang yang bisa dibilang kurang banyak untuk memenuhi hari-hari berbeda yang akan dia rasakan sebulan kemudian.

                gw gak yakin dia bakal bertahan ama nih cowok… bukan mendoakan hal yang buruk, tapi mudah-mudahan tak terjadi hal yang buruk terhadap mereka berdua.

                “Pi, jadi ketemuan gak… sesuai dengan obrolan kita kemaren… ditempat biasanya kita ketemu…”

                Lepas lewat enam bulan pernikahan mereka… gw balik ke Palembang dari jakarta. Ada pernikahan sepupu di kampung… mumpung pulang, sesempatnya mampir dan jumpa dengan teman-teman lama. Pesan itu tepat kukirim pukul 05.00 pm. Dan kuterima balasannya satu setengah jam setelahnya.

                “sorry fian, gw gak bisa ketemuan… kalo Cuma berdua doang… suamiku lagi diluar kota… gak enak kalo diliat orang…”

                Well, sekali lagi gw angkat topi… suaminya beruntung mendapatkannya.

Cerita yang lain dari Jakarta,

                Gw heran… kenapa sebuah hubungan special dibuat, jika sudah tau bakal takkan bersama dikedepannya… gak ada yang salah dari sebuah rangkaian kehidupan… Cuma kelemahan gw yang membawa gw bertanya, heran, dan takjub kepada yang namanya perempuan, hingga jari tangan ini bersihkeras pengen ngetik… otak pengen merangkai kata… meskipun mata udah tak sanggup terbuka.

                “pernikahannya berjalan meriah loh mbak, tapi ceweknya gak secantik kamu kok! Seriusan!…” stetmen lancang yang gw anggap sebagai lelucon ini ternyata telah menyakiti hati dan perasaannya.

                “lo siiiih… ngomongnya kek gitu… dia marah kan jadinya!..” seorang teman wanita yang lain serta merta menyalahkan gw seketika itu juga….

                “mbak, sorry yaa.., tentang yang tadi… sumpah demi apa…. Gw tadi niatnya Cuma becanda doang kok… gak maksud apa-apa… “ layangan permohonan maaf gw, langsung gw sampaikan via internal message sehabis makan siang.

                Well, sejatinya wajar sih kalo gw heran… masalah perasaan dan hati cyiinn… susah boo, dideskripsikan. Masalahnya gossip kedekatan mereka itu udah melalang buana membahana seantero kantor… menurut gw juga mereka adalah pasangan paling serasi ditahun naga… nah, kok tiba-tiba si cowok ngasih undangan pernikahan yang gak ada nama si-mbaknya… hayooo… bingung kan loo….. gimana perasaannya yaaa…. Apalagi pas gw kecengin waktu itu.

Sekali lagi gw angkat topi… masih speechless ampe gak berkedip kalo mbahas masalah hati perempuan. Tegar bagai karang.

             

Mah! kapan kita ke Jakarta lagi….

                “asl plz?”

                “u1”

                “24, m, sby”

                “u?”

                “22f, jkt”

                yang gila chat… pasti tau dengan omegle! Jaman gw kuliah sekarang, site ini jadi tren chatting paling fenomenal sejagat maya!. Barusan kenalan ama Donita, gak tau nama asli apa bukan, dan gak tau juga apakah cewek sejati apa boongan, yang jelas gw ngetik apa adanya. Laki-laki tulen… umur 24.

                “pyuuuf!” sebagai seorang mahasiswa teknik di kampus institusi, tugas gambar dan tugas akhir adalah dua hal yang jika seandainya neraka itu bisa dirasakan di dunia… maka merekalah moment siksaan itu. Pernah baca status di facebook salah satu temen kuliah… “ tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi dari kemampuan hambanya, tapi dosen teknik mesin, tidak!”. “Hah! Bosaaaan…. Chatting lagi aaah… “. Setidaknya chatting bersama donita teman maya yang mudah2an cantik jelita seperti yang dia utarakan seminggu lalu tentang ciri-ciri fisiknya mampu melepaskan penat raga dan hati menghadapi percikan-percikan api neraka bangku kuliah. Yah!, bangku kuliah, ngomong soal bangku jadi inget si donny, mahasiswa semester sepuluh itu hampir saja terkena lemparan bangku kelas saat ujian tugas gambar besar karena doi gak bisa kasih argument yang tepat terhadap semua pertanyaan-pertanyaan aneh yang dilontarkan manusia-manusia cerdas itu.

                Ini masuk bulan ketiga gw chatting dengan donita, tapi sampai sekarang dia belom mau kasih akun facebooknya… “tar aja nis”. Katanya. Well, gak masalah sih… toh Cuma teman ini, mau syukur… gak mau juga terserah. Sejauh ini skype sudah lebih dari cukup. Satu foto penampakkan separuh badan yang dia kirim via email tiga hari lalu itu sudah cukup menggambarkan karakter kalo dia adalah asli seorang perempuan!. Hahaha….

                “lagi apa?”

                “gak ada… nyante aja dirumah, baru nyampe rumah… tadi kuliah padat banget, kamu?”

                “aku lagi sedih… “

                “sedih kenapa?”

                “bingung mau cerita dari mana…”

                “cerita aja… kita kan temen….”

                Chat via skype malam itu berakhir ampe jam tiga pagi… untung besoknya Cuma satu mata kuliah doang, itupun jam dua siang. Ternyata si donita mau dijodohkan… dijodohkan dengan anak teman lama papa-nya di Surabaya. Nah, katanya… seminggu lagi mereka mau dipertemukan…, keluarga cowok itu akan berkunjung ke Jakarta menemui orang tua donita. Niatnya sih, jalin silaturahmi dulu… harapan besarnya donita ama si cowok bisa menyatu dalam pernikahan. Tsaaah!, seminggu dicurhatin kek beginian gw bisa nulis novel percintaan nih…, tapi tak masalah laah… lagi-lagi temen.

                Jujur sih, abis denger cerita donita semaleman itu,… kenapa gw jadi rada jealous yah?!. Feeling-nya gimanaaa gitu.. rada aneh aja. Marah sih enggak yaa… tapi sedikit cemburu, … apa mungkin iri… sedih juga ada sih…sedikit. Kenapa ya? Bodo’ aaah!

                Semaleman gw tunggu balesan chat dari donita… semaleman juga gw gak dapet apa-apa… yang gw baca dari tadi cuma satu kalimat tanya yang gw ketik untuk memulai percakapan. “lagi apa?”  njirrr, apa gerangan terjadi dalam hati… kepo tentang masalah dia?, pengen tau kabar dia?, lagi ngapain dia?… yang jelas gw… bukan… bukan itu kata yang tepat, tapi kangen.

                “My sweetheart, jangan lupa tar sore ya..”

                “iya ma… hampir aku lupa…”

                “mama tunggu di bandara yaa… papa udah mau berangkat nih langsung dr kantor”

                Astagaaa…. Hampir lupa kalo besok adalah hari pernikahan sepupu gw dijakarta.., dan bayangin… flight nya dua jam lagi. Rushing hour!!

                “batik… blazer… sepatu… oke! Semua beres… !” yang belum beres adalah suasana hati… hingga hari ini belum ada kabar dari donita. Jangan kan chatting panjang… say hello pun nothing! I’m missing her (read. Rindu / kehilangan), cuma chat terakhir yang dia sampaikan ke gw kalo cowok yang akan dijodohkan dengan nya dan kedua orang tuanya akan datang selasa depan… dan dia bertekad untuk tidak menemui. Dia akan tetap stay di kamar… hingga orang tua dan cowok itu pergi. Dan donita juga minta gw untuk temenin dia chat, selama dia dikamar… menanti mereka pergi. “with pleasure!” jawabku cepat.

                “Deniiiss… ikut ke rumah om Diko yuukk… Mama ama papa udah lama gak ketemu!” suara mama dari lantai dasar rumah nenek terdengar lantang bak pemandu sorak kampus! *face palm*. Resepsi pernikahannya selesai minggu sore, dua hari lalu… tapi beres-beres rumahnya bisa ampe seminggu… kasian mbok inah… pembantu yang sudah lama ngabdi sama nenek… yang kira-kira udah masuk tahun ke 67 masa hidupnya masih saja harus nungging-nungging gak jelas buat bersihin sampah dibawah meja.

                “gak maaah,,,. Aku gak ikut dulu yaah!, salam deh…” balasku dengan teriakan yang sama kencangnya… sejatinya bukan bermaksud melebihi kerasnya suara orang tua yang kata ustad tindakan durhaka… emang, mama udah nunggu di mobil waktu itu,… jadi desible suaranya mesti dinaikkan tak ubahnya kayak tarzan. Salam… salam apaan… kenal juga enggak ama om diko… hahaah

                Bukan cari alasan sih,.. masalahnya udah janjian chat ama donita… kasian dia. Malam ini bakal jadi malam bersejarah buat dia…

                “shit… Shit!!… mau-mau nya gw di begoin lagi ama tuh cewek…. Sialan! Udah gw tungguin ampe jam 2 pagi buat chat!, dia malah gak bales-bales”. Dari tadi geram hati gak abis-abis… yah!ujug-ujug nya berdampak pada mood yang naik-turun gak jelas.

                “Zzzzzz….zzzzZ”. getar plus ringtone pertanda pesan skype masuk tiba-tiba.

                “haii denisss… maaf yah yang semalem 😉 “

                Pesan skype dari donita sempat gw baca… tapi sangat tak ingin gw balas. Tak ingin balas dan juga belom sempat tepatnya… lagi rush banget soalnya. Packing… packing… back to habits. Welcome Surabaya!.

                “denis lagi marah yaa… nita minta maaf yaaah, lagi dimana?”

                “halo nita, sorry lagi rush banget tadi… ini lagi di pesawat… tar lanjut lagi aja yaa chat nya, hape nya mau dimatiin.. 😉 “

                Gas engine ukuran lebih dari ratusan PK milik garuda ini membawa gw dan keluarga kembali ke Surabaya.

                “ZZzzzz…..” tak kurang dari dua menit setelah ngidupin hape… pesan skype masuk lagi.

                “hai denisss.. mudah2an selamat sampe tujuan yaah…” dari bahasa tulisannya ini adalah pesan yang dikirim satu jam lalu.

                “Nita sebenernya mau cerita tentang yang semalem itu… tapi takutnya kamu udah tidur…”

                “ternyata kondisinya beda… si cowok itu gak jadi datang… Cuma kedua orang tuanya saja”

                “ Nah, aku gak enak banget sama mama kalo gak nemenin mereka ngobrol… aslinya mereka pengen banget ketemu ama aku”

                “mereka gak cerita apa2 tentang anaknya… mereka Cuma ngobrol banyak ama mama-papa”

                “sebelum mereka pulang, mereka kasih aku foto… foto anak laki-laki mereka yang mereka harapkan menjalin pernikahan dengan ku”

                “foto itu sama sekali belom aku liat saat itu… pas tadi pagi baru kefikiran buat liat mukanya kek gimana…”

                “ternyata itu foto kamu…..”

                “mah!… mama!” teriakku manggil wanitaku tercinta yang lagi ngecek kelengkapan bagasi.

                “mah! kapan kita ke jakarta lagi….”